PENDAHULUAN
Perkembangan suatu wilayah sangat diperlukan oleh sistem transportasi, karena sistem transportasi menyangkut pergerakan manusia dan barang. Perencanaan transportasi memiliki peranan sangat penting terhadap perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Pembangunan di Kota Palangka Raya sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah terus mengalami peningkatan dengan pesatnya pertumbuhan sosial dan ekonomi masyarakatnya. Sejalan dengan itu, kebutuhan akan sarana dan prasarana perhubungan yang baik sebagai pendukung kegiatan ekonomi cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pertambahan volume lalu lintas menyebabkan terjadinya penambahan kepadatan lalu lintas yang tidak seimbang dengan kapasitas jalan akan menimbulkan masalah seperti kemacetan serta terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dapat dapat mengganggu tingkat kinerja atau pelayanan dari jalan tersebut. Penggunaan rute jalan yang lebih pendek jarak tempuhnya selalu dicari oleh setiap pemakai jalan. ruas Jalan Sisingamangaraja mempunyai aktifitas yang cukup padat, terlihat dari sejumlah kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut setiap harinya.
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dan pertumbuhan pada berbagai aspek kehidupan dan kemajuan dalam pembangunan, memberi dampak terhadap bertambahnya jumlah kendaraan bermotor. Hal ini akan mengakibatkan jumlah arus lalu lintas meningkat, sementara kemampuan jalan terbatas untuk melayani.
1.2 Rumusan Masalah
Hal hal yang menjadi rumusan permasalahan pada penelitian ini, diantaranya adalah :
1. Berapa besar volume lalu lintas yang melalui ruas Jalan sisingamangaraja tersebut?
2. Berapa besar derajat kejenuhan ruas jalan sisingamangaraja?
3. Bagaimana tingkat pelayanan ruas jalan Sisingamangaraja?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Mengetahui volume dan kapasitas jalan dari ruas Jalan Sisingamangaraja, STA 00+000 STA 00+200 Kota Palangka Raya dalam kecepatan dan kegiatan transportasi. b. Mengetahui derajat kejenuhan dari Jalan Sisingamangaraja, STA 00+000 STA 00+200 Kota Palangka Raya. Sebagai rasio arus lalu lintas (SMP/JAM) terhadap kapasitas (SMP/JAM) pada bagian jalan tertentu.
c. Mengetahui tingkat pelayanan ruas Sisingamangaraja STA 00+000 STA 00+200
1.4 Batasan Masalah
Data lokasi penelitian ini adalah Jalan Sisingamangaraja, antara STA 00+000 STA 00+200 Kota Palangka Raya. Jalan yang diteliti adalah jalan kota satu jalur dua arah terbagi. Untuk mencari kapasitas, volume dan derajat kejenuhan dan tingkat pelayanan di jalan. Sisingamangaraja, STA 00+000 STA 00+200 Kota Palangka Raya perhitungan didasarkan kepada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997 untuk jalan perkotaan.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu : Berdasarkan kapasitas ruas Jalan Sisingamangaraja, dapat diketahui apakah jalan tersebut mampu menampung volume lalu lintas yang ada atau tidak. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi instansi atau pihak terkait terutama dalam upaya untuk mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas sehingga memberikan rasa keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna jalan dan sebagai bahan pembelajaran untuk mengetahui tingkat pertumbuhan lalu lintas yang terjadi pada ruas Jalan Sisingamangaraja, serta memberikan informasi tentang kondisi transportasi yang ada pada saat ini, agar pada waktu yang akan datang ruas jalan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi.
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Umum
Suatu bentuk/karakteristik utama jalan yang akan mempengaruhi kapasitas jalan raya dan kinerja jalan jika dibebani beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain sebaga berikut: a. Geometrik jalan.
b. Komposisi arus dan pemisah jalan.
c. Aktifitas yang terjadi pada suatu samping jalan (hambatan jalan).
d. Perilaku pengemudi dan populasi kendaraan.
2.2 Geometrik Jalan
a.Karakteristik jalan akan berubah ketika mengalamin kinerja yang berbeda pada jalan, saat terjadi pola pergerakan yang tidak terarah sperti mengalami pembebanan karena jalan akan mengalami kinerja yang berbeda akan mempunyai kinerja berbeda, misalkan jalan terbagi dan tidak terbagi serta jalan satu arah.
b. Lebar jalur lalu lintas, kecepatan arus bebas dan kapasitas dengan pertambahan jalur lalu lintas.
c. Karakteristik bahu, kapasitas dan kecepatan pada arus tertentu bertambah sedikit dengan bertambahnya lebar bahu. Kapasitas berkurang jika terdapat penghalang tetap dekat pada tepi jalur lalu lintas.
d. Median, ada atau tidaknya median (terbagi atau tidak) median yang akan direncanakan dengan bijak akan meningkatkan kapasitas jalan. Tetapi ada alasan lain mengapa tidak diinginkan misalnya kekurangan tempat, biaya dan sebagainya.
e. Aliyemen jalan, lengkung horizontal dengan jari-jari kecil bebas didaerah perkotaan adalah rendah maka pengaruh ini diabaikan. mengurangi kecepatan arus bebas. Tanjakan yang curam juga mengurangi kecepatan arus bebas. 2.3 Rumus-Rumus Perhitungan Perhitungan dalam penelitian ini berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tentang jalan perkotaan/urband road. Hasil- hasil yang akan dicapai adalah sebagai berikut: a. Volume lalu lintas
b. Hambatan samping
c. Kecepatan Arus Bebas
d. Kapasitas jalan
e. Kinerja Jalan
1. Volume Lalu Lintas Perhitungan untuk menentukan volume lalu lintas dalam satuan Mobil Penumpang (SMP) digunakan Ekivalen Mobil Penumpang (EMP) untuk kendaraan yang berbeda.
2. Hambatan Samping Menentukan suatu wilayah atau jumlah bobot kejadian hambatan samping pada kedua sisi jalan.
3. Kecepatan Arus Bebas/Free Flow Speeds Perhitungan kecepatan arus bebas berdasarkan pada persamaan sebagai berikut: 4 FV = (FVO + FVW) x FFVSF x FFVCS Dimana : FV = Kecepatan arus kendaraan ringan sesunggguhnya (km/jam). FVO = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan (km/jam). FVW = Penyesuaian jalur lalu lintas efektif (km/jam). FFVSF = Faktor penyesuaian hambatan samping. FFVCS = Faktor penyesuaian ukuran kota.
4. Kapasitas Jalan Kapasitas jalan adalah kemampuan ruas jalan untuk menampung arus atau volume lalu lintas yang ideal dalam satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam jumlah kendaraan yang melewati potongan jalan tertentu dalam satu jam (kend/jam). Dengan rumus: C = CO. FCW. FCSP. FCSF. FCCS. Dimana : C = Kapasitas (smp/jam). CO FCW FCSP = Kapasitas Dasar Untuk Kondisi Tertentu (ideal) (smp/jam). = Faktor Penyesuaian Lebar jalan. = Faktor Penyesuaian pemisahan Arah.
FCSF FCCS = Faktor Penyesuaian Hambatan Samping. = Faktor Penyesuaian Ukuran Kota.
5. Kinerja Jalan/Tingkat Pelayanan (Level of Service) Dalam kinerja jalan ditunjukkan oleh tingkat pelayanan (LOS), yaitu ukuran kualitatif yang mencerminkan persepsi pengemudi tentang kualitas mengendarai kendaraan. LOS berhubungan dengan ukuran kuantitatif, seperti kerapatan atau persen waktu tundaan. Konsep tingkat pelayanan dikembangkan untuk penggunaan di amerika dan definisi LOS tidak berlaku di indonesia. Dalam manual ini kerapatan dan derajat kejenuhan digunakan sebagai penentu tingkat kinerja suatu segmen jalan.
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian di jalan Sisingamangaraja Kota Palangka Raya dengan melakukan penelitian survey untuk mendapatkan data geometrik, hambatan samping dan arus lalu lintas. Penelitian ini di lakukan pada ruas jalan Sisingamangaraja Kota Palangka Raya dari STA 00+000- STA 00+200. STA 00+000 Gambar 3.1 Lokasi Jalan Sisingamangaraja dilihat dari Google Map Survei penelitian dilakukan selama tiga hari dengan waktu pada Pagi jam 06.00 WIB sampai jam 08.00 WIB, siang jam 12.00 WIB sampai jam 14.00 WIB dan sore jam 16.00 sampai 18.00 WIB.
Metode Pengambilan Data
Untuk pengambilan data menggunakan data primer yaitu data yang diambil langsung dari lapangan data yang di perlukan diantaranya adalah:
a. Pengambilan Data Geometrik Jalan
b. Pengambilan Data Volume Lalu Lintas.
c. Pengambilan Data Frekwensi Hambatan Samping.
3.2 Alat Dalam Penelitian
Survei dilakukan dengan menggunakan manual akondisi yang ada di lapangan dan dengan menggunakan alat survey manual seperti ( meteran, pulpen, payung, kertas, vidio, kalkolator ).
3.3 Gambar Alur Penelitian.
Mulai Studi Pustaka Pengambilan Data Data Sekunder 1. Jumlah penduduk
1. Peta Lokasi Survei
2. Peta/denah lokasi penelitian
2. Data Geometrik Data Primer
1. Data volume lalulintas
2. Data hambatan samping
3. Data geometric jalan Analisi Data 1.Kecepatan Arus Bebas
2.Volume Lalu Lintas
3. Kapasitas Jalan
4. Derajat Jenuh
5.Level Of Service Kesimpulan Saran Selesai Gambar Diagram Alur Penelitian
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan Analsisa yang telah dilakukan untuk ruas jalan Sisingamangaraja Kota Palangka Raya STA 00+000 - STA 00+200 dapat diambil kesimpulan.
1. Volume Lalu Lintas yang melalui ruas jalan Sisingamangaraja Kota Palangkaraya pada jam puncak :
a. Pada pagi terjadi jam puncak pada jam 07.00 08.00, Q = 506,533 smp/jam.
b. Pada siang terjadi jam puncak pada jam 13.00 14.00 Q = 564,600 smp/jam.
c. Pada sore terjadi jam puncak pada jam 17.00 18.00, Q = 488,167 smp/jam.
2. Derajat jenuh pada ruas Jalan Sisingamangaraja dapat diketahui dari analisis Volume dan Kapasitas pada ruas jalan tersebut. Dimana; Kapasitas terjadi pada jam puncak :
a. C pagi = 1371,612 smp/jam.
b. C Siang = 1372,995 smp/jam.
c. C Sore = 1353,637 smp/jam.
Sedangkan Derajat Jenuh (DS) adalah :
a. DS Pagi = 0,36
b. DS Siang = 0,41
c. DS Sore = 0,36 3.
Pelayanan ruas jalan Sisingamangaraja dilihat dan dinilai dari Derajat Jenuh (DS), dari hasil analisis derajat jenuh pada pagi, siang dan sore hasilnya antara 0,20-0,44 sehingga kelas kinerja jalan (LOS) pada ruas jalan tersebut termasuk kelas B.
Tingkat Pelayanan B
a. arus stabil dengan volume lalu lintas sedang dan kecepatan mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas,
b. kepadatan lalu lintas rendah, hambatan internal lalu lintas belum mempengaruhi kecepatan,
c. pengemudi masih punya cukup kebebasan yang cukup untuk memilih keceptannya dan lajur jalan yang digunakan.
Saran Menerut pengamatan yang telah dilakukan diruas jalan Sisingamangaraja, ruas jalan tersebut tidak perlu adanya penanganan. Karena ruas jalan tersebut termasuk dalam kelas B.
Yang perlu diperhatikan agar tingkat kinerja ruas jalan tersebut tidak terganggu antara lain :
1. Diadakannya rambu jalan yang berfungsi untuk penunjuk arah sebagaimana yang disesuaikan pada jalan Sisingamangaraja, yang berguna mengurangi kecelakaan di karenakan arus lalu lintas yang semakin tinggi pada jam-jam tertentu.
2. Membuat rambu untuk penyebarangan agar pengguna jalan berhati-hati melewati jalan yang sudah diadakan rambu penyebarangan dan mengurangi kecelakaan lalu lintas.
3. Memperbaiki jalan yang rusak pada jalan Sisingamangaraja agar tidak menghambat arus lalu lintas pada jalan tersebut.
4. Menertibkan bahu jalan agar berguna sebagaimana mestinya.
Komentar
Posting Komentar